Geopolitik secara etimologi berasal dari bahasa Yunani kuno, geo dan polis serta teia. Dalam bahasa Yunani geo memiliki arti ‘bumi’ yaitu tempat dimana manusia hidup, polis berarti Negara atau kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dan teia memiliki makna urusan politik atau kepentingan umum warga negara dalam suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195). Jika diambil makna dari arti tersebut, Geopolitik adalah ilmu mengenai penyelenggaraan negara dimana setiap kebijakannya dihubungkan dengan masalah-masalah wilayah tempat tinggal atau geografi suatu bangsa.
Istilah Geopolitik ini pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf Kjéllen. Ia adalah seorang ahli politik dari Swedia. Awalnya studi ini bernama geographical politic dan kemudian disingkat menjadi Geopolitik. Studi ini berfokus pada kebutuhan dan perkembangan akan ruang atau wilayah bagi suatu negara. Geopolitik menggabungkan dua teori yaitu teori mengenai perkembangan alami sebuah negara oleh Friedrich Ratzel dengan teori kawasan inti (Heartland Theory) oleh Sir Halford J. Mackinder yang pada awalnya sebagai pembenaran aksi dari beberapa negara yang berbau ekspansionis.
Geopolitik berbeda dengan geografi politik (political geography) dalam penerapannya. Yang berbeda adalah fokus pembelajarannya, apakah itu politik atau geografi. Geografi politik lebih kepada mempelajari geografi tetapi dilihat dari aspek politik, sedangkan geopolitik lebih fokus mempelajari politik tetapi dilihat dari aspek geografi. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa geopolitik merupakan pengembangan atau cabang dari geografi politik. Dalam geopolitik, negara dianggap sebagai suatu organisasi hidup yang dapat berevolusi dalam rangka memenuhi kebutuhan warganya akan menjaga dan perluasan wilayah (lebensraum).
Sir Halford John Mackinder adalah seorang ahli geografi dan negarawan yang berasal dari Inggris. Pada tahun 1904, beliau menulis paper yang berjudul The Geographical Pivot of History . Di dalam tulisan tersebut, ia mengatakan bahwa menguasai Eropa Timur adalah hal yang penting untuk dapat menguasai dunia. Dalam konsepnya, geografi merupakan jembatan antara ilmu alam dan humaniora. Ia memiliki konsepsi atas bumi yang dibagi kedalam dua bagian yaitu heartland (kawasan Eurasia) dan maritime lands (benua-benua lainnya). Teori heartland ini juga dikenal sebagai wawasan benua. Mackinder berpendapat, apabila kita ingin menguasai dunia, maka kita harus menguasai ‘jantung’ nya terlebih dahulu. Dan untuk itu diperlukan kekuatan darat yang menunjang. Ini mungkin juga merupakan pengalihan perhatian untuk Negara lain agar mereka focus pada pembetukan kekuatan daratan dan pada akhirnya tidak mengganggu pengembangan armada laut Inggris. Pembagian daerah menurut Mackinder:
1. - Dunia terdiri dari 9/12 air
- Pulau dunia 2/12 (Eropa, Asia, Afrika)
- Pulai lain 1/12
2. - Daerah Jantung (heartland): Terletak di pulau dunia yaitu Rusia, Siberia dan
sebagian Mongolia
- Daerah Bulan sabit dalam (inner cresent): Eropa Barat, Eropa Selatan, Timur
Tengah, Asia Selatan,
- Daerah Bulan sabit luar (outer cresent):
Dalam mempelajari arena geopolitik, tidak hanya membicarakan mengenai daratan saja, tetapi juga harus memperhatikan wilayah kelautan. Tidak bisa dipugkiri bahwa sebagian besar wilayah bumi adalah lautan. Basis kekuatan laut yang kuat juga dapat menguatkan posisi politik suatu Negara. Dalam bidang ini, Mahan adalah salah satu tokoh kunci sepangjang sejarah basis kekuatan laut (sea power). Alfred Thayer Mahan adalah seorang geostrategist yang lahir di
Satu lagi ilmuan di bidang geopolitik yang tulisan dan karyanya dapat disepadankan dengan sejarawan Alfred Thayer Mahan dan ahli geografi serta negarawan Inggris Sir Halford Mackinder, beliau adalah Nicholas Spykman. Ia adalah seorang professor dan geostrategist keturunan Belanda-Amerika dari Universitas Yale. Menurut Spykman, apabila kita mengabaikan faktor geografi dalam dunia politik, akan sangat merugikan. Ia berkata, ”Semakin kita mempelajari wilayah negara ini dalam hubungannya dengan seluruh dunia, kita akan menjadi semakin yakin bahwa kebijakan keamanan kita tidak realistis dan tidak memadai”. Menurutnya, mempelajari mengenai geografi dalam kaitannya dengan kebijakan politik dan kebijakan luar begeri tidak akan ada habisnya. Karena begitu luas dan beragamnya tipe daratan atau wilayah di muka bumi yang masing-masing memiliki karakteristik dan jeunikan tersendiri. Dalam proses penanganannya juga tidak bisa disamakan. Spykman melahirkan dua buku di bidang kebijakan kuar negeri. Yang pertama adalah
Sources:
Griffiths, Marin and Terry O’Callaghan. 2002. International Relations The Key Concept.
Geostrategi dan geopolitik
Available at: http://www.dephan.go.id/pothan/Isi%20Geo.htm
[Accessed 14 Maret 2010]
History and Society Sir Halford John Mackinder
Available at: http://www.britannica.com/EBchecked/topic/354948/Sir-Halford-John-Mackinder
[Accessed 14 Maret 2010]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar